pivot62.com – Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat dan calon presiden untuk pemilihan November mendatang, telah mengungkapkan strateginya mengenai konflik Rusia-Ukraina. Dua penasihat Trump, Letnan Jenderal Keith Kellogg dan Fred Fleitz, menyatakan bahwa Trump memiliki rencana untuk menghentikan konflik tersebut jika ia terpilih kembali sebagai presiden.
Menurut Kellogg, rencana ini termasuk menghentikan pengiriman bantuan senjata ke Kyiv kecuali Ukraina setuju untuk memulai perundingan damai dengan Moskow. “Amerika Serikat akan memperingatkan Moskow bahwa kegagalan dalam bernegosiasi akan menyebabkan peningkatan dukungan AS untuk Ukraina,” ujar Kellogg dalam sebuah wawancara yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 25 Juni 2024.
Rencana yang dirumuskan oleh Kellogg dan Fleitz juga mencakup gencatan senjata yang berdasarkan pada garis pertempuran saat ini selama proses negosiasi perdamaian berlangsung. Fleitz menambahkan bahwa sebagai bagian dari negosiasi, Rusia akan ditawari penundaan keanggotaan NATO bagi Ukraina untuk periode yang panjang.
Namun, rencana tersebut tidak mengharuskan Ukraina untuk menyerahkan wilayahnya kepada Rusia. “Kyiv harus menyadari bahwa situasi saat ini membuatnya sulit untuk mempertahankan kontrol penuh atas wilayahnya,” kata Fleitz.
Rencana ini telah direview secara mendalam oleh Trump, yang menurut Fleitz, telah memberikan respons positif. “Saya tidak mengatakan dia setuju dengan setiap aspek dari rencana ini, tetapi kami menghargai masukan yang kami terima,” kata Fleitz.
Ini merupakan strategi yang sangat terperinci dari pihak Trump mengenai konflik ini dan menandai perubahan besar dalam pendekatan AS terhadap perang antara dua bekas negara Uni Soviet.
Di sisi lain, Rusia menyatakan bahwa setiap rencana perdamaian harus mencerminkan realitas di lapangan. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, “Presiden Putin telah menyatakan bahwa Rusia selalu terbuka untuk negosiasi, dengan mempertimbangkan situasi yang sebenarnya. Kami tetap terbuka untuk dialog.”