pivot62.com

pivot62.com – Di kampus Arizona State University (ASU), sebuah video yang merekam momen petugas kepolisian melepaskan jilbab pengunjung rasa pro-Palestina selama penangkapan telah memicu kecaman luas. Insiden tersebut berlangsung dalam rangkaian demonstrasi pro-Palestina yang berlangsung di sejumlah universitas ternama di Amerika Serikat.

Deskripsi Insiden dan Respon Komunitas

Rekaman video yang dirilis menunjukkan detik-detik ketika petugas polisi kampus ASU terlihat melepaskan hijab seorang wanita yang ditahan. Hal ini memicu kecaman dari massa yang hadir, yang menuntut petugas polisi untuk menghormati privasi dan kebebasan beragama wanita tersebut.

Pernyataan Hukum dan Kondisi Tersangka

Pengacara Zayed Al-Sayyed, yang mewakili wanita yang ditangkap, telah mengungkapkan bahwa insiden yang sama dialami oleh para wanita lain dalam kasus ini, yang semuanya menghadapi tuduhan pidana. Menurut Al-Sayyed, meski para wanita menjelaskan pentingnya jilbab bagi mereka, mereka diberitahu bahwa penghapusan jilbab diperlukan sebagai tindakan keamanan.

Implikasi Hak Konstitusional dan Emosional

Pelepasan jilbab ini dianggap oleh pengacara sebagai pelanggaran atas hak konstitusional untuk menjalankan agama, yang menimbulkan cedera tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual bagi individu yang terlibat.

Tindakan dan Seruan CAIR-AZ

Dewan Hubungan Amerika-Islam di Arizona (CAIR-AZ) telah mengecam tindakan petugas polisi dan mendesak penyelidikan menyeluruh atas kejadian yang terjadi. Direktur Eksekutif CAIR-AZ, Azza Abuseif, menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi.

Respon Institusi Pendidikan

Dalam responsnya, Arizona State University menyatakan bahwa mereka sedang meninjau masalah tersebut, sementara Kantor Kejaksaan Maricopa County juga telah dihubungi untuk memberikan tanggapan atas insiden ini.

Konteks Demonstrasi Nasional dan Internasional

Insiden di ASU merupakan bagian dari gerakan demonstrasi yang lebih besar yang terjadi di seluruh negeri, serta di beberapa negara lain seperti Kanada, Australia, Perancis, dan Mesir, yang semua menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam dan penghormatan terhadap kebebasan beragama dalam praktik penegakan hukum dan menandai pentingnya tindakan pengawasan terhadap tindakan kepolisian, khususnya yang berkaitan dengan hak-hak konstitusional.