pivot62.com

pivot62.com – Tragedi mengguncang sebuah keluarga di Kota Batu, Jawa Timur, ketika RKW, siswa berusia 12 tahun di SMP Negeri 2 Kota Batu, meninggal dunia setelah dikeroyok oleh beberapa teman sekelasnya. Insiden ini dipicu oleh sebuah permintaan untuk mencetak tugas yang ditolak oleh korban, yang kemudian berujung pada kekerasan fisik.

Awal Mula Konflik:
Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari tanggal 28 Mei 2024, ketika A, teman sekelas RKW, meminta bantuan untuk mencetak tugas. RKW menolak permintaan tersebut karena keberatan melakukan itu di waktu malam. Hal ini memicu kemarahan A yang mengarah pada tantangan berkelahi, yang tidak direspons oleh RKW. Akibatnya, RKW memblokir nomor A.

Eskalasi dan Pengeroyokan:
Keesokan harinya, RKW bertemu dengan A dan empat teman lain di dekat sebuah vila di Songgokerto. Di sana, RKW dikeroyok oleh dua dari lima temannya, sementara satu orang lainnya merekam insiden tersebut dan dua lainnya hanya menyaksikan.

Kondisi Korban dan Penanganan:
Setelah pengeroyokan, RKW sempat pulang sendiri sampai ke sebuah SPBU dekat Balai Kota Among Tani. Pada 29 Mei 2024, RKW baru menceritakan kejadian tersebut kepada saudara kembarnya, R, mengeluhkan rasa sakit di berbagai bagian tubuh. Keluarga tidak menyadari keparahan situasi hingga RKW mengeluh sakit kepala pada pagi hari tanggal 30 Mei dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata, di mana dia dinyatakan meninggal pada pukul 11.00 WIB.

Tindakan Polisi:
Polisi telah mengamankan lima tersangka yang diduga terlibat dalam kejadian ini. Menurut AKP Rudi Kuswoyo, Kasat Rekrim Polres Batu, penyelidikan masih berlangsung, termasuk wawancara dengan para tersangka. Polisi juga berencana melakukan autopsi pada jenazah RKW untuk menentukan penyebab kematian secara pasti dan mempelajari rekaman video pengeroyokan yang ditemukan.

Implikasi Sosial dan Keselamatan di Sekolah:
Tragedi ini menyoroti isu kekerasan di kalangan pelajar dan membangkitkan kekhawatiran tentang keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah. Kegiatan pendidikan dan sosialisasi mengenai anti-kekerasan menjadi semakin penting untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Kejadian tragis ini telah menyita perhatian publik dan menjadi pengingat penting tentang pentingnya pengawasan dan pendidikan karakter di sekolah untuk mencegah kekerasan di kalangan remaja.