pivot62.com – Di Jepang, terjadi peningkatan signifikan dalam kasus infeksi oleh bakteri pemakan daging yang mematikan, yang telah menginfeksi ribuan orang sejak awal tahun 2024. Infeksi ini dikenal sebagai Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) dan jumlah kasusnya telah melampaui rekor tahun sebelumnya, dengan lebih dari 1.000 kasus tercatat.
Menurut laporan dari The Independent, penyebab utama STSS adalah bakteri Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai streptokokus grup A. Bakteri ini dapat menyebabkan kondisi yang sangat parah dan bahkan fatal.
Hingga saat ini, Jepang telah melaporkan 77 kematian yang diakibatkan oleh STSS, menurut NDTV. STSS adalah jenis infeksi bakteri yang jarang terjadi namun sangat serius. Infeksi ini terjadi ketika bakteri memasuki jaringan dalam dan aliran darah, melepaskan racun yang memicu respons tubuh yang cepat dan berbahaya.
Gejala Utama Infeksi Bakteri Pemakan Daging:
Gejala awal meliputi demam, menggigil, nyeri otot, mual, dan muntah, yang dapat berkembang dalam waktu 24-48 jam. Penderita STSS dapat mengalami tekanan darah rendah, kegagalan organ, detak jantung yang cepat, dan pernapasan yang buru-buru. Penyakit ini juga dapat menyebabkan radang tenggorokan pada anak-anak, sementara orang dewasa dapat mengalami gejala lebih serius seperti nyeri pada anggota badan, bengkak, demam, dan tekanan darah rendah.
Pencegahan STSS:
Untuk mencegah STSS, salah satu langkah paling efektif adalah menerapkan gaya hidup bersih. Langkah-langkah seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut saat batuk atau bersin, adalah metode pencegahan yang sangat dianjurkan.
Kesimpulan:
Mengingat tingginya risiko yang ditimbulkan oleh bakteri pemakan daging, penting bagi masyarakat untuk memahami gejala dan cara pencegahan terhadap penyakit ini. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah kunci utama untuk menghindari infeksi bakteri ini di Jepang. Selalu waspada terhadap gejala dan beri perhatian lebih pada kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko terinfeksi STSS.