pivot62.com

pivot62.com – Di Jepang, wanita dengan pola menstruasi yang tidak teratur seringkali mengalami risiko tinggi terhadap gangguan pada organ reproduksi, khususnya miom dan kista ovarium. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi siklus menstruasi tetapi juga menyebabkan nyeri signifikan, mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pendapat Medis:
dr. Robert Hunan Purwaka Sp.OG, D.MAS, F.MIS, ahli Obstetri dan Ginekologi di Mayapada Hospital Surabaya, mengungkapkan bahwa miom dan kista ovarium termasuk dalam kategori tumor pada organ reproduksi wanita. “Memahami struktur organ genital internal wanita adalah esensial. Uterus, serviks, dan vagina adalah komponen utama, dengan ovarium dan tuba falopi berada di kedua sisi uterus. Miom uteri dan kista ovarium adalah gangguan yang paling sering ditemui,” terang dr. Robert.

Deskripsi dan Simptomatologi:
Miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan otot rahim, sedangkan kista adalah kantung yang berisi cairan atau gas yang biasanya berkembang di ovarium. Sekitar 10% wanita mengidap kista ovarium, dengan kista fungsional sebagai jenis yang paling umum. Miom uteri, atau fibroid, ditemukan pada 20-30% wanita, menurut data dari jurnal medis Global Epidemiological Characteristics of Uterine Fibroids tahun 2023.

Pendekatan Diagnostik dan Klinis:
Banyak kasus kista dan miom tidak menunjukkan gejala dan hanya terdeteksi melalui pemeriksaan rutin seperti USG. Namun, kista ovarium yang menimbulkan gejala dapat menyebabkan nyeri menstruasi pada kista endometriosis atau nyeri perut mendadak. Miom uteri sering menyebabkan menstruasi berlebih dan nyeri, serta pembesaran perut pada kasus yang lebih lanjut.

Opsi Pengobatan:
Tidak semua kista dan miom memerlukan intervensi operasi. “Kista fungsional dan kista endometriosis yang berukuran kecil dapat mengecil atau hilang dengan sendirinya. Namun, jika kista atau miom telah mencapai ukuran lebih dari empat sentimeter dan menimbulkan keluhan, pertimbangan untuk intervensi operatif menjadi sangat dianjurkan,” jelas dr. Robert.

Metode Operatif:
dr. Robert menyarankan penggunaan teknik laparoskopi, sebuah metode operasi minim invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil di area pusar. Teknik ini menawarkan keuntungan berupa minimnya bekas luka dan rasa sakit, serta pemulihan pasca operasi yang lebih cepat.

Penting bagi wanita untuk tidak mengabaikan gejala atau tanda yang mungkin menunjukkan gangguan reproduksi seperti miom atau kista. Dengan perkembangan teknologi medis yang ada saat ini, terdapat beragam opsi pengobatan yang tersedia, termasuk teknik laparoskopi, yang menawarkan solusi efektif dengan dampak minimal bagi pasien.